Senin, 02 April 2012

LILIYANA NATSIR

                                            
Wanita berambut cepak ini memang sangat hobby dengan olah raga tepok bulu yang saat ini merupakan profesi kecintaannya. Sejak berumur 5 tahun ia sering bermain bulutangkis di lapangan depan rumahnya, entah itu bersama mama atau pembantunya.
Sepertinya hobby Liliyana Natsir ini sangat di setujui orang tuanya dengan mendaftarkan Liliyana ke PB setempat PB Pisok Manado.
“pilih salah satu, sekolah atau fokus dengan bulutangkis” ujar mamanya yang mempunyai nama lengkap Olly Maramis ini
Anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis ini sangat mantap memilih karirnya ketimbang pendidikannya.
“kalau semua jalan gak akan fokus” katanya menanggapi pernyataan wartawan.
Kelahiran Manado, 09 September 1985 ini memang menjalankan keputusannya, ia hanya mengecap bangku Sekolah Dasar. Setelah lulus, saat ia berumur 12 tahun ia dikirim ke Jakarta untuk mulai menata karirnya, masa depannya, dan cita-citanya.
“dulu pernah menyesal, kadang kangen dengan Mama Papa nangis setiap malam karena ingin pulang, sempat juga berfikir untuk menyerah tapi kata mama gak boleh sudah kepalang tanggung, dari situlah mulai mantap dan gak ada lagi fikiran MENYERAH”
Butet (panggilan akrab LILIYANA) berasal dari klub Tangkas Alfamart Jakarta, pada tahun 2004 ia direkrut oleh pelatihnya saat ini Richard Mainakky. Saat itu umurnya masih 19 tahun. Pada 2 tahun sebelumnya ia juga menjuarai ASIA JUNIOR CHAMPIONSHIP sektor Ganda Campuran dengan partnernya Markis Kido. Di tahun yang sama ia juga memperkuat Tim Uber Indonesia. Makanan kesukaan cewek Tomboy ini SUP TIKUS MANADO, karena kesibukannya ia jarang sekali pulang ke kampung halamannya itu untuk menyicipi masakan ibunya yang lezat.
“kata mama harus tahan, ini resikonya, memang sih jarang banget pulang ke Manado paling libur natal dan tahun baru itu juga gak setiap tahun.” Ktanya saat di temui usai latihan.
Kini semua pengorbanannya, semua air matanya, semua peluh dan kesahnya terhapuskan berganti dengan kemewahan hidup, kelimpahan bonus dan pujian masyarakat. Tidak hanya Indonesia tetapi juga Masyarakat Luar, bahkan atlet lawannya di lapangan mengakui LILIYANA lawan yang BERBAHAYA. Saat ini properti yang dimiliki wanita berusia 26 tahun ini sangat banyak, inilah yang membuat kakaknya Calista Natsir yang seorang dokter terkadang iri dengan adik satu-satunya ini.
“sekarang rumahnya butet dimana-mana, mobil tinggal pilih. Terkadang aku aja iri. Tapi aku tetap bersyukur sajalah” ucap kakaknya sambil tertawa.
“siapa sih yang gak kenal Butet? Smashnya, dropshotnya, nettingnya, deffencenya, footworknya kalo kata aku sih sempurna ya. Berpasangan dengan siapapun kayaknya jaya terus deh. pokoknya apapun itu tentang butet aku suka banget.” Kali ini suara dari penggemar berat seorang Liliyana Natsir.
Wanita yang berencana menikah di usia 30 ini, mengaku inilah dunianya, BULUTANGKIS dan negara tercintanya INDONESIA. Dia juga berencana terus berjuang untuk Bulutangkis Indonesia walaupun setelah ia pensiun. Ya, ia memang berencana menjadi pelatih setelah gantung raket nanti.
Pemain spesilis ganda yang saat ini menduduki urutan 4 dunia bersama Tontowi Ahmad memang sudah tidak asing terdengar ditelinga, gadis yang mempunyai tinggi 168cm ini sudah mempunyai penggemar yang sangat banyak. Sudah tidak heran memang, karena wanita ini pernah meraih PEMAIN WANITA TERBAIK 2007 versi MAJALAH BOLA.
Berikut ini beberapa prestasi LILIYANA NATSIR sejak ia terjun di dunia BULUTANGKIS INDONESIA :
Ganda Putri
  • 2003: Medali Perak SEA Games (bersama Eny Erlangga)
  • 2007: Juara SEA Games, Juara China Masters Super Series (bersama Vita Marissa)
  • 2008: Juara Indonesia Open SS (bersama Vita Marissa)
Ganda Campuran
  • 2002: Juara Asia Yunior (bersama Markis Kido)
  • 2004: Juara Singapore Open (bersama Nova Widianto)
  • 2005: Juara Dunia, Juara SEA Games, Juara Indonesia Open (bersama Nova Widianto)
  • 2006: Juara Asia, Juara Singapore Open, Juara Taiwan Open, Juara Korea Open (bersama Nova Widianto)
  • 2007: Juara Dunia, Juara SEA Games, Juara Philipina Open, Juara Hong Kong Open Super Series (bersama Nova Widianto)
  • 2008: Medali perak Olimpiade Beijing 2008, Runner-up All England Opean Super Series 2008, Runner-up Kejuaraan Asia 2008(bersama Nova Widianto)
  • 2009: Perempat final CHINESE TAIPEI GRAND PRIX GOLD 2009 (bersama Muhammad Rijal), Juara Malaysia Open Super Series, Juara Perancis Open Super Series 2009 (bersama Nova Widianto)
  • 2010: Juara Malaysia Open GP Gold (bersama Devin Fitriawan Lahardi), Juara Macau Open GP Gold, Indonesia GP Gold, Runner-Up Chinese Taipei GP Gold (bersama Tantowi Ahmad)
  • 2011 : Juara India Superseries (bersama Tantowi Ahmad), Juara Malaysia GP Gold (bersama Tantowi Ahmad), Juara Singapura Superseries (bersama Tantowi Ahmad), Runner-up Indonesia Open Superseries Premier 2011 (bersama Tantowi Ahmad), Semi final Yonex BWF World Championships 2011 (bersama Tantowi Ahmad), Juara SEA GAMES 2011 di Ganda Campuran (Bersama Tantowi Ahmad), Semi final Yonex Badminton French Open 2011 (bersama Tantowi Ahmad), Juara Kumpoo Macau Open (bersama Tantowi Ahmad), Perempat final Li Ning BWF World Superseries Finals 2011 (bersama Tantowi Ahmad)
  • 2012 : Perempat final Victor Korea Open 2012 (bersama Tantowi Ahmad), Semi final MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON (bersama Tantowi Ahmad), Juara All England Birmingham 2012 (bersama Tantowi Ahmad)
“saya harap teman-teman semua tetap setia mendukung saya disaat saya sudah tidak berjaya lagi” Liliyana Natsir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar